Nasi merupakan makanan pokok yang identik dengan masyarakat Indonesia. Rasanya belum lengkap jika meninggalkan nasi dalam menu harian. Namun, pada masa sekarang ini, tidak sedikit yang mulai meninggalkan nasi karena alasan kesehatan.
Ada banyak bahan pengganti nasi yang bisa dijadikan pilihan, seperti salah satunya singkong yang cukup banyak dipilih untuk menggantikan nasi sebagai makanan pokok. Menambahkan singkong dalam menu makanan sehari-hari dapat memberikan manfaat kesehatan.
Manfaat singkong bagi kesehatan bisa dilihat dari akndungan nutrisi yang terkandung didalamnya. Singkong memainkan peran penting sebagai bahan pokok karena mengadnung karbohidrat yang tinggi. Singkong juga dilaporkan mengandung beberapa senyawa bioaktif yang merupakan senyawa kimia yang dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tubuh manusia, termasuk dalam pencegahan kanker dan penyakit jantung.
Selain itu, singkong juga menyediakan energi sebenar 160 kcal, jumlah karbohidrat 38.06 g, Protein 1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan Serat 1,8 g. Menurut USDA, didalam 100 gram singkong terkandung :
Vitamin : Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu diantaranya adalah folat (vitamin B9) 27 mg, vitamin C 20.6 mg, dan vitamin K 1,9 mg. Selebihnya adalah niacin 0.854 mg, Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU <, dan Vitamin E 0,19 mg.
Mineral : Sodium 14 mg, kalium 271 mg, kalsium 16 mg 1,6, zat besi 0,27 mg, Magnesium 21 mg, Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg.
Manfaat Singkong Bagi Kesehatan Tubuh
Singkong mengandung hampir 2 kali lipat kalori daripada kentang, mungkin salah satu yang tertinggi untuk setiap umbi yang kaya pati. 100 gram singkong menyediakan 160 kalori. Kalori terutama berasal dari sukrosa, membentuk sebagian besar dalam umbi ini terhitung lebih dari 69% dari total gula. Gula kompleks amilosa lain adalah sumber karbohidrat utama (16-17%).
Singkong termasuk salah satu sumber utama dari beberapa mineral penting, seperti seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan. Selain itu, singkong juga memiliki jumlah kalium yang cukup, yaitu sekitar 271 mg per 100 gram atau 6% dari RDA. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengatur denyut jantung dan tekanan darah.
Dibandingkan dengan seral dan kacang-kacangan, singkong memiliki kandungan lemak yang rendah. Walaupun begitu, singkong memiliki lebih banyak protein daripada sumber makanan tropis lainnya seperti pada ubi, kentang, dan pisang.
Singkong merupakan sumber moderat dari beberapa kelompok vitamin B kompleks yang berharga, seperti folat, thiamin, piridoksin (vitamin B 6), riboflavin, dan asam pantotenat.
Sama halnya dalam akar dan umbi-umbian lainnya, singkong juga bebas gluten. Makanan yang bebas pati banyak digunakan dalam persiapan makanan khusus untuk pasien penyakit celiac.
Selain singkong, daun muda yang lembut merupakan sumber protein dan vitamin K. Vitamin K ini memliki peran potensial dalam membangun massa tulang dengan mempromosikan aktivitas osteotrophic dalam tulang. Hal ini juga telah membentuk peran dalam pengobatan penyakit alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak.
Manfaat singkong bagi kesehatan masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut, namun selama ini telah dipercaya dapat digunakan untuk mengatasi kelelahan, dehidrasi akibat diare, sepsis, dan bahkan untuk menginduksi persalinan. Singkong, ubi jalar, kentang, dan ubi megandung vitamin C dan beta-karoten.
Vitamin C bermanfaat untuk melindungi sistem imunitas tubuh, mencegah penyakit kardiovaskular, hingga masalah kerutandi kulit. Sedangkan beta-karoten merupakan antioksidan yang memiliki banyak fungsi seperti mengruangi risiko terbakar sinar matahari, gejala asma, mencegah kanker jenis tertentu, penyakit jantung, katarak, serta degenerasi makula terkait usia (AMD).
By Sri Maryati - Manfaat Senin, 10 April 2017 11:55:47
Komentar
Posting Komentar